Shalat Tahajud, Hajat dan Witir Mana yang Harus Didahulukan?

Istiqomah Shalat

Dalam benak Anda mungkin timbul suatu pertanyaan bagaimana cara melakukan shalat malam yang terdiri dari shalat sunnah tahajud, shalat hajat dan shalawat witir, apa yang harus dilakukan lebih dahulu agar lebih tepat dalam melaksanakannya.

Pertanyaan seperti ini pernah terbesit dalam benak penulis beberapa tahun yang lalu, agar lebih mantab penulis mendiskusikannya kepada salah seorang sahabat yang memiliki pengalaman belajar di pondok pesantren di kota Pekalongan.

Bagaimana ya cara mengerjakan shalat sunnah tahajud, shalat witir dan shalat hajad menurut pendapat Jenengan ? 

Sahabat penulis memberikan penjelasan dan urutan sebagai berikut :

Jika bangun dari tidur malam, maka yang pertama dilakukan yaitu :

1. Sholat Tahajud dulu
Shalat tahajud mampu menambah ketaqwaan kepada Allah Ta'ala sehingga kedudukan derajat manusia semakin lebih dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2. Sholat Hajat 
Shalat Hajat dilakukan jika seseorang mempunyai hajat, tapi semua orang pasti punya hajat sendiri-sendiri)

Ingat, sholat hajat dengan sholat tahajjud itu beda..

Jika tahajud, disamping niatnya sholat tahajjud pengerjaannya harus setelah tidur malam yaitu selepas shalat fardhu isya kemudian tidur dulu meskipun sebentar, kemudian bangun jam 10 malam itu sudah bisa menjalankan sholat malam).

Adapun shalat hajat, bisa dikerjakan siang, malam, pagi maupun sore sebelum shalat fardhu Ashar.

Pendek kata, shalat hajat bebas waktu (kecuali pada waktu yang di haramkan untuk sholat).

3. Shalat witir.
Sholat witir hendaknya dikerjakan setelah shalat shalat sunnah yg lain sebagau penutup, akan tetapi bagi yang jarang bangun malam, di anjurkan untuk sholat witir setelah shalat fardhu Isya'. Nah, nantinya jika bangun malam, tinggal sholat tahajjud lalu sholat hajat.

Maksimal sholat tahajud sebetulnya tak terhitung rakaatnya, namun yg mashur adalah 8 rakaat atau 12 rakaat.. 

Pesan saya, tidak usah banyak jumlah rokaatnya, cukup dua rakaat semua (kecuali witir), asal bisa dikerjakan dengan Istiqomah dan rutin.

Nah dari keistiqomahan itu Insya Allah akan mendatangkan hidayah / petunjuk / karamah bagi yang rutin menjalaninya.

Semoga kiranya keluarga bisa menjalankan ibadah malam, dan mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat.

Maaf jika keterangan ini kurang berkenan, papar sahabat penulis.