Keutamaan 2 ayat terakhir Surat Al Baqarah

2 ayat terakhir Surat Al Baqarah merupakan perbendaharaan di bawah ‘Arsy yang diberikan kepada umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa ssalam untuk disampaikan kepada umatnya dan belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumnya.

Penutup surat AL Baqarah ini juga dikenal sebagai dua cahaya  dari perbendaharaan di bawah Arsy yaitu surat Al Fatihah dan penutup surat Al Baqarah.

Berikut ini adalah beberapa referensi hadis yang berhubungan dengan ayat terakhir surat Al Baqarah diantaranya :

1) Ibnu Mas’ud r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda : ” Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah di waktu malam, maka hal itu telah mencukupinya.” (HR. Bukhari)
Yaitu kebutuhan keselamatan dunia akhiratnya telah terpenuhi.

2) Abu Dzar r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda : “aku telah diberi penutup surat al Baqarah dari perbendaharaan di bawah ‘Arsy, yang tidak pernah diberikan kepada nabi sebelumku.”

3) Abdullah r.a. mengatakan, bahwa ketika Rasulullah saw. di Isra’kan ke langit dan dibawa ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh, puncak dari semua yang naik dari bumi, juga tempat turunnya apa yang ada di atasnya, nabi saw. membaca : “Ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh apa yang meliputinya”, dan bersabda, “Hamparan dari emas”. Kemudian Nabi saw. diberi tia macam : 1. Salat lima waktu, 2. Akhir surat Al Baqarah, 3. Ampunan bagi siapa yang tidak syirik dari umatnya semua dosa yang besar.” (HR. Muslim)

4) Uqbah bin Umar al-Juhani r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah bersabda : ” Bacalah dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah karena aku diberi keduanya dari perbendaharaan di bawah ‘Arsy.” (HR. Ahmad)

5) Hudzaifah r.a. mengatakan, bahwa Nabi saw. bersabda : “Kami mendapatkan kelebihan dibanding semua umat mausia dengan tiga. Aku diberi dua ayat terakhir surat Al Baqarah dari perbendaharaan di bawah ‘Arsy, yang tidak pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku dan tidak akan diberikan kepada seorang pun sesudahku.” (HR. Ibnu Murdawaih)

6) Ali r.a. berkata, ” Aku tidak melihat seorang yang mengerti Islam tidur, melainkan terlebih dahulu membaca ayat Kursi dan penutup surat al Baqarah. Sebab, keduanya itu merupakan perbendaharaan yang diberikan kepada Nabimu saw. dari bawah ‘Arsy.” (R. Ibnu Murdawaih)

7) An-Nu’man r.a. mengatakan, bahwa Rasulullah saw. bersabda : “Sesungguhnya Allah telah menulis sebuah kitab sebelum menciptakan langit dan bumi sekitar dua ribu tahun, diturunkan daripadanya dua ayat penutup surat Al Baqarah, tidak dibaca di rumah sampai tiga malam, lalu rumah itu didekati oleh setan.” (HR. Tirmidzi) Yakni, jika dibaca dalam rumah, maka rumah itu tidak akan didekati setan.

8) Ibnu Abbas r.a. mengatakan, bahwa Nabi saw. membaca akhir surat al Baqarah dan ayat Kursi, lalu bersabda, “Sesungguhnya keduanya dari perbendaharaan Tuhan di bawah ‘Arsy.” (HR. Ibnu Murdawaih)

9) Ma’qal bin Yassar r.a. mengatakan, bahwa Nabi saw. bersabda : “Aku telah diberi surat Al Fatihah dan penutup surat Al Baqarah dari bawah ‘Arsy dan tambahan surat-surat al-Mufasshal.” (HR. Ibnu Murdawaih)

10) Ibnu Abbas r.a. mengatakan, bahwa Nabi saw. duduk bersama Jibril, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Jibril melihat ke langit dan berkata, “Itu pintu langit telah dibuka, yang sebelumnya tidak pernah dibuka.” Lalu turunlah malaikat dan langsung menghadap kepada Nabi saw. sambil berkata, “Terimalah kabar gembira atas dua cahaya yang diberikan kepadamu dan belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelummu, yaitu surat Al Fatihah dan penutup surat Al Baqarah. Tiada engkau membaca satu huruf dari keduanya, melainkan engkau pasti akan diberinya.” (HR. Muslim dan Nasa’i)

Anas bin Malik r.a. mengatakan, bahwa ketika ayat 285 ini turun, Rasulullah saw. menyambutnya dengan sabdanya, “Selayaknya ia beriman.” (HR. Hakim)

Catatan :

Dikutib dari “Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir”, oleh H. Salim Bahreisy dan H. Said Bahreisy, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 2004