Museum Sumpah Pemuda, Jl Kramat 106, Jakarta Pusat

Museum Sumpah Pemuda, Jl Kramat 106, Jakarta Pusat

Dalam usia belia, para generasi muda yang berbeda etnis menyadari kalau Indonesia tidak boleh hancur karena perbedaan. Mereka bersatu dan mengubah nasib Indonesia selamanya.

Bangunan yang terletak di Jl Kramat No 106, Jakarta Pusat ini terlihat sepi. Padahal puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1928, bangunan ini menjadi saksi sejarah tempat diikrarkannya Sumpah Pemuda. Bangunan ini dipugar pertama kali pada zaman Gubernur DKI Ali Sadikin, dan kemudian di tahun 1974 oleh Presiden Suharto diresmikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.

Dengan membeli tiket seharga Rp 2.000, kita bisa masuk dan belajar sejarah tercetusnya sumpah yang mengikat para pemuda-pemudi Indonesia yang terdiri dari banyak kelompok suku. Indonesia yang terdiri dari banyak suku, membuat para pemuda waktu itu membentuk kelompok berdasar suku dan wilayah, seperti misalnya Jong Celebes, Jong Sumatrans, Jong Javas dll.

Pada Kongres Pemuda kedua yang berlangsung di tangal 27-28 Oktober 1928, tercetuslah Sumpah Pemuda yang menjadi pengikat dan pemersatu dari kelompok-kelompok pemuda tadi. Tidak lagi ada kelompok Jawa, Sumatera atau Sulawesi, yang ada adalah Pemuda Pemudi Indonesia.

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Museum ini berisi beberapa diorama dan foto yang menggambarkan urutan kronologis dari sejarah terbentuknya Sumpah Pemuda, serta biola yang dimainkan oleh WR Supratman dan piringan hitam yang digunakan untuk merekam lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Awalnya perawatan dan pengelolaan Museum ini ada dibawah Pemda DKI, tapi sekarang diambil alih oleh Pemerintah Pusat dibawah Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan.