Sharah Shahih Muslim Dimanakah Allah

Sharah Shahih Muslim Dimanakah Allah


Saudara saudaraku sekalian yang dikasihi Allah 

Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Salam adalah orang yang amat mengetahui tentang Allah Ta'ala.

Baginda Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Salam mengetahui bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala Wujud tanpa berhajat ( membutuhkan ) kepada tempat.

Allah tidak tinggal di langit dan tidak duduk diatas arasy. 

Ini berdasarkan pendapat Imam as sindi ( Ulama' Ahlu Sunnah) di dalam kitabnya Hasyiah a'la Syarah Jalauddin as Suyuti a'la Sunan an Nasaie.

Didalam kitab ini jilid yang kedua cetakan Dar Ihya'Turath al A'rabi.

Berkata Imam As Sindi tentang persoalan Nabi S.A.W " Dimana Allah?  "

Dikatakan maknanya ialah " Dimana arah mereka menghadap Allah ( ketika berdo'a)  ? Jawabnya " Dilangit "

Yaitu maknanya Arah langit mereka menghadap dan makna hadith ini bukanlah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Wujud dengan mempunyai arah, dan dikatakan juga tafwidh (menyerahkan makna) itu lebih selamat.

Ini berdasarkan kitab Sunan an Nasaie disyarahkan oleh Imam Jalaluddin as Suyuti, jilid kedua cetakan Dar Ihya' Turath al A'rabi, Baitut Lubnan, Juz Ketiga m/s 18.

Imam as Suyuti mensyarahkan hadits ini, bahwa Rasulullah Sholallahu Alaiahi Wa Salam menanyakan kepada budak jariah " Dimana Allah?  "
Kata Jariah " Dilangit ".

Berkata Imam an Nawawi ra, hadits ini diantara hadits hadits sifat Allah.

Ada dua aliran ulama dalam memahami hadits ini.

Pertama beriman (meyakini) tanpa mentakwilkan maknanya dengan beri'tiqad bahwa, tidak ada sesuatu makhluk yang menyerupai Allah dan menyucikanNya dari sifat - sifat makhluk.

Dan yang kedua mentakwilkannya dengan makna yang layak bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Maksud pertanyaan Nabi saw itu ingin menguji budak jariah, apakah ia mentauhidkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan mengaku bahwa Allah adalah Maha Pencipta, Yang Maha Esa.

Apabila seseorang ia berdoa maka ia menghadap ke langit sebagaimana seseorang ketika sholat ia menghadap ke ka'bah.

Dan bukanlah hadits ini bermakna Allah Subhanahu Wa Ta'ala berada di langit sebagaimana bukanlah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. berada di ka'bah.

Sesungguhya langit itu adalah qiblat bagi orang orang yang berdoa sebagaimana ka'bah adalah qiblat bagi orang-orang yang sholat.

Ini adalah syarah hadits tentang Jariah oleh para ulama Ahli Sunnah kita, kalam Imam as Suyuti dan juga Imam an Nawawi ra.

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit.

Allah Ta'ala berfirman :

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang?
Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. 
Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” ( QS. Al-Mulk : 16-17 ).

Penjelasan Ahli Sunnah 
Adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Rabb yang tidak berhajat kepada tempat.

Bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah wujud sebelum Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan masa dan tempat, dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala sekarang yaitu tetap qadim dan abadi tanpa membutuhkan tempat.

Maha Suci Allah Tuhan yang mengubah, bukanlah Dia yang berubah.

Ini adalah Kitab Syarah muslim bagi Imam an Nawawi as Syafiie ad Dimasyqi. 
Juz yang kelima cetakan Dar Kutub Ilmian yang kedua halaman ke 21.

Baca Juga :
Larangan Berfatwa Langsung dari Al Qur'an tanpa penjelasan Ulama.

Berkata al Qadhi I'yyadh : Tidak menjadi khilaf diantara semua ulama Muslimin sama para fuqaha, muhadits, mutakkalimin, nuzzhir dan juga muqallid di dalam memahami ayat 

Patutkah kamu merasa aman kepada Tuhan di langit itu"

Dan sebagainya, bukanlah ayat tsb mengikuti zohirnya, tetapi ayat tersebut ditakwil disisi mereka.

Ini adalah kitab tafsir Al Qurtubi bagi imam Abi Abdillah al Qurtubi, jilid ke 9 juz ke 18, cetakan Dar Kutub Ilmiah, cetakan kedua.