90 Quran Surat Al Balad, Tafsir Jalalayn

Surat Al Balad  merupakan Surat urutan ke 90 dalam kitab suci Al Quran yang diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui Malaikat Jibril Alaihi Salam kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wa Salam di kota Makkah terdiri dari 20 Ayat. 

Quran Surat Al Balad, Tafsir Jalalayn
Al Quran Surat Al Balad


Surat Surat Al Balad ( Negeri ) termasuk dalam kategori surat Makkiah yaitu surat yang diturunkan di kota Makkah. 



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Quran Surat Al Balad Ayat 1

لَا أُقْسِمُ بِهَـٰذَا الْبَلَدِ 



1. Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah),

Tafsir Jalalayn  ayat 1 :

(Sungguh) huruf Laa di sini adalah huruf Zaidah mengandung makna Taukid (Aku bersumpah dengan kota ini) yakni kota Mekah.



Quran Surat Al Balad  Ayat 2

وَأَنتَ حِلٌّ بِهَـٰذَا الْبَلَدِ 


2. dan kamu (Muhammad) bertempat di kota Mekah ini,

Tafsir Jalalayn  ayat 2 :

(Dan kamu) hai Muhammad (halal) maksudnya dihalalkan bagimu (kota ini) artinya Dia menghalalkannya untukmu melakukan peperangan di dalamnya untuk melawan orang-orang musyrik. Allah memenuhi janji-Nya itu pada waktu penaklukan kota Mekah. Ayat ini merupakan Jumlah Mu'taridhah yang terletak di antara Qasam yang pertama dengan Qasam yang selanjutnya.
Quran Surat Al Balad  Ayat 3

وَوَالِدٍ وَمَا وَلَدَ 


3. dan demi bapak dan anaknya.

Tafsir Jalalayn  ayat 3 :

(Dan demi bapak) yaitu Nabi Adam (dan anaknya) atau anak cucunya; huruf Maa di sini bermakna Man.
Quran Surat Al Balad  Ayat 4

 لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي كَبَدٍ  


4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.

Tafsir Jalalayn  ayat 4 :

(Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia) semuanya (berada dalam susah payah) yaitu lelah dan susah karena selalu menghadapi musibah-musibah di dunia dan kesengsaraan-kesengsaraan di akhirat.
Quran Surat Al Balad  Ayat 5

أَيَحْسَبُ أَن لَّن يَقْدِرَ عَلَيْهِ أَحَدٌ 


5. Apakah manusia itu menyangka bahwa sekali-kali tiada seorangpun yang berkuasa atasnya ?

Tafsir Jalalayn  ayat 5 :

(Apakah manusia itu menyangka) atau apakah manusia menduga, bahwa dia itu adalah kuat. Yang dimaksud adalah Asyad dari kalangan kaum Quraisy ia terkenal kekuatannya (bahwa) huruf An di sini adalah bentuk Takhfif dari Anna, sedangkan Isimnya tidak disebutkan, lengkapnya Annahuu (sekali-kali tiada seorang pun yang berkuasa atas dirinya?) Allahlah yang berkuasa atas dirinya.
Quran Surat Al Balad  Ayat 6

يَقُولُ أَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًا 


6. Dan mengatakan: "Aku telah menghabiskan harta yang banyak".

Tafsir Jalalayn  ayat 6 :

(Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan) untuk memusuhi Muhammad (harta yang banyak") maksudnya banyak mengeluarkan harta untuk memusuhinya.
Quran Surat Al Balad  Ayat 7

أَيَحْسَبُ أَن لَّمْ يَرَهُ أَحَدٌ 


7. Apakah dia menyangka bahwa tiada seorangpun yang melihatnya?

Tafsir Jalalayn  ayat 7 :

(Apakah dia menyangka bahwa) dirinya (tiada seorang pun yang melihatnya?) artinya melihat apa-apa yang telah dibelanjakannya itu, sehingga ada orang yang mengetahui berapa jumlah harta yang telah dibelanjakannya. Allahlah yang mengetahui berapa jumlah yang telah dibelanjakannya itu, dan jumlah sedemikian itu tidak berarti apa-apa di sisi-Nya, bahkan Dia kelak akan membalas perbuatannya yang buruk dan keji itu.
Quran Surat Al Balad   Ayat 8

أَلَمْ نَجْعَل لَّهُ عَيْنَيْنِ


8. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,

Tafsir Jalalayn  ayat 8 :

(Bukankah Kami telah menjadikan) Istifham atau kata tanya di sini mengandung arti Taqrir (baginya dua buah mata,)
Quran Surat Al Balad  Ayat 9

وَلِسَانًا وَشَفَتَيْنِ 


9.  lidah dan dua buah bibir.

Tafsir Jalalayn  ayat 9 :

(lidah dan dua buah bibir?)
Quran Surat Al Balad  Ayat 10

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ  


10. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan,

Tafsir Jalalayn  ayat 10 :

(Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan) maksudnya Kami telah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan.
Quran Surat Al Balad  Ayat 11

فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ  


11. Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.

Tafsir Jalalayn  ayat 11 :

(Maka kenapa ia tidak) atau mengapa ia tidak (menempuh jalan yang sulit?)

Quran Surat Al Balad  Ayat 12

وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ


12. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?

Tafsir Jalalayn  ayat 12 :

(Tahukah kamu) maksudnya apakah kamu mengetahui (apakah jalan yang sulit) yang akan ditempuhnya itu? Ungkapan ini mengagungkan kedudukan jalan tersebut. Ayat ini merupakan Jumlah Mu'taridhah atau kalimat sisipan; kemudian dijelaskan oleh ayat berikutnya, yaitu:

Quran Surat Al Balad Ayat 13

فَكُّ رَقَبَةٍ  


13. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,

Tafsir Jalalayn  ayat 13 :

 (Melepaskan budak) dari perbudakan, yaitu dengan cara memerdekakannya.
Quran Surat Al Balad  Ayat 14

أَوْ إِطْعَامٌ فِي يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ 


14. atau memberi makan pada hari kelaparan,

Tafsir Jalalayn  ayat 14 :

(Atau memberi makan pada hari kelaparan) yakni sewaktu terjadi bencana kelaparan.

Quran Surat Al Balad  Ayat 15

يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ


15. (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

Tafsir Jalalayn  ayat 15 :

 (Kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat) atau famili.


Quran Surat Al Balad  Ayat 16

أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ  


16. atau kepada orang miskin yang sangat fakir.

Tafsir Jalalayn  ayat 16 :

 (Atau orang miskin yang sangat fakir) artinya karena amat miskinnya hanya beralaskan tanah. Menurut suatu qiraat kedua Fi'il tersebut diganti menjadi dua Mashdar yang kedua-duanya dirafa'kan. Yang pertama dimudhafkan kepada lafal Raqabatin sedangkan yang kedua ditanwinkan, maka sebelum lafal Al-'Aqabah diperkirakan adanya lafal Iqtihaam. Qiraat ini merupakan penjelasan dari makna ayat-ayat tersebut.

Quran Surat Al Balad  Ayat 17

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ


17. Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.

Tafsir Jalalayn  ayat 17 :

Kemudian dia adalah) lafal ayat ini di'athafkan kepada lafal Iqtahama; dan lafal Tsumma menunjukkan makna urutan penyebutan atau Tartiibudz Dzikr. Artinya dia sewaktu menempuh jalan yang sulit itu (termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan) yakni sebagian di antara mereka berpesan kepada sebagian yang lain (untuk bersabar) di dalam menjalankan amal ketaatan dan menjauhi perbuatan kemaksiatan (dan saling berpesan untuk berkasih sayang) terhadap semua makhluk.
Quran Surat Al Balad  Ayat 18

أُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ


18. Mereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan.

Tafsir Jalalayn  ayat 18 :

 (Mereka) yaitu orang-orang yang memiliki sifat-sifat demikian itu (adalah golongan kanan.)
Quran Surat Al Balad  Ayat 19

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا هُمْ أَصْحَابُ الْمَشْأَمَةِ 


19. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri.

Tafsir Jalalayn  ayat 19 :

(Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri)

Quran Surat Al Balad  Ayat 20

عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ 


20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.

Tafsir Jalalayn  ayat 20 :

(orang-orang kiri itu berada dalam neraka yang ditutup rapat) dapat dibaca Mu'shadah dan Muushadah, artinya neraka yang tertutup rapat.