Inilah Amalan Bid'ah Imam Sufyan Ats Tsauri, Kok Bisa ?


Ketika Tak Ada Tembok Untuk Bersandar, Masih Ada Lantai untuk Bersujud

Menurut Salafi, semua bidah adalah sesat dan tidak ada bidah Hasanah (baik). Yang ada bidah Sayyiah (jelek) semua sehingga setiap Hadis dan Atsar baik dari Sahabat maupun Tabiin selalu digunakan untuk mendukung pemahamannya tersebut. Termasuk maqalah dari imam Sufyan Tsauri bahwa iblis lebih senang pada bidah karena pelakunya tidak akan bertaubat.
Mari kita perhatikan, bid'ah itu melakukan praktek ibadah yang tidak dilakukan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Kita lihat dengan seksama praktek ibadah dari Imam Sufyan berikut:
Pertama:

ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﻭﻫﺐ : ﺭﺃﻳﺖ اﻟﺜﻮﺭﻱ ﻓﻲ اﻟﺤﺮﻡ ﺑﻌﺪ اﻟﻤﻐﺮﺏ ﺻﻠﻰ ﺛﻢ ﺳﺠﺪ ﺳﺠﺪﺓ ﻓﻠﻢ ﻳﺮﻓﻊ ﺣﺘﻰ ﻧﻮﺩﻱ ﺑﺎﻟﻌﺸﺎء.

Ibnu wahb berkata: Aku melihat Sufyan Tsauri di Masjidil Haram setelah Maghrib, ia shalat lalu sujud 1 kali dan tidak bangun sampai adzan Isyak (Al-Hafidz adz Dzahabi, Siyar A’lam an Nubala 4/644)
Mari perhatikan, pernahkah Nabi sujud seperti itu? Mana hadis perintah nya? Berarti Sufyan Tsauri melakukan bidah yang dicintai oleh iblis?

Kedua

عن يحيى القطان قال: ما رأيت رجلاً أفضل من سفيان ، لولا الحديث كان يصلي ما بين الظهر والعصر، وبين المغرب والعشاء، فإذا سمع مذاكرة الحديث ترك الصلاة وجاء.

Yahya Qattan berkata: Tidak aku lihat seorang yang lebih utama dari pada Sufyan. Andai bukan karena hadis, Sufyan melakukan shalat antara Dzuhur dan ashar, antara Maghrib dan isyak. Jika ia mendengar majlis tentang hadis maka ia tinggalkan shalat Sunnah itu dan ia mendatangi majlis tersebut (Al-Hafidz adz Dzahabi, Siyar A’lam an Nubala 4/644)
Coba kita perhatikan lagi, adakah contoh dari Nabi beliau shalat Sunnah sepanjang antara Dzuhur sampai Ashar? Mana hadisnya? Apakah yang dilakukan Sufyan ini lebih dicintai oleh iblis?
Dengan demikian pemahaman Salafi yang mencatut ucapan Sufyan Tsauri bertolak belakang dengan perbuatan beliau sendiri, dan menguatkan pendapat mayoritas ulama bahwa bid'ah ada yang sesuai dengan dalil (bid'ah Hasanah) dan bid'ah yang bertentangan dengan dalil (bi'dah sayyiah)
Sebab mana mungkin sekaliber Imam Sufyan akan melakukan bidah yang sesat sementara ulama menyebutkan beliau sebagai Amirul Mu’minin di bidang hadis.
Oleh: Ustadz Ma’ruf Khozin