Bulan pun akan terbelah menjadi dua
Suatu hari Rosulullah saw diminta oleh orang kafir Makkah agar mempertunjukkan bukti nyata, bahwa agama yang dibawa oleh beliau murni dari Allah swt, bukan dari produk rekayasa beliau.
Segera setelah mereka menuntut bukti bahwa beliau benar-benar diutus oleh Allah, tiba-tiba bulan terbelah menjadi dua, lalu beliau bersabda, "Saksikan bukti kebenaran itu". Orang-orang kafir makkah saling bertatap pandang, kepala mereka tergeleng-geleng kagum terhadap kehebatan beliau. Demikian hati kecil mereka. Tetapi karena mereka bermuka dua, mereka segera mengelak.
"Barangkali ada baiknya kalau kita menangguhkan pernyataan bahwa engkau sebagai utusan Allah, sebab kami masih menanti kedatangan kafilah dari Syam.
Apakah bulan terbelah ini hanya sekedar pandangan yang engkau silaukan atau engkau gunakan ilmu sihir dan sebagainya", pinta mereka.
Setelah kafilah niaga dari Syam menginjak tanah suci Makkah, mereka adakan pertemuan dan bertanya, "Apakah tuan-tuan menyaksikan bulan yang terbelah dua?"
"Ya", jawab mereka tegas.
Kenyataan ini masih tidak sanggup meluluhkan hati masyarakat Makkah, bahkan mereka berkata dengan lantang.
"Kita telah terpedaya oleh permainan sihir Muhammad!" Tentang sikap mereka, Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Qamar:
"Dan jika mereka (orang - orang musyrik) melihat suatu tanda (mukjizat) mereka berpaling dan berkata, "Ini adalah sihir yang terus menerus."
Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya..
Begitulah gambaran hati yang tidak disinari pelita hidayah.
Naudzu billah..
Segera setelah mereka menuntut bukti bahwa beliau benar-benar diutus oleh Allah, tiba-tiba bulan terbelah menjadi dua, lalu beliau bersabda, "Saksikan bukti kebenaran itu". Orang-orang kafir makkah saling bertatap pandang, kepala mereka tergeleng-geleng kagum terhadap kehebatan beliau. Demikian hati kecil mereka. Tetapi karena mereka bermuka dua, mereka segera mengelak.
"Barangkali ada baiknya kalau kita menangguhkan pernyataan bahwa engkau sebagai utusan Allah, sebab kami masih menanti kedatangan kafilah dari Syam.
Apakah bulan terbelah ini hanya sekedar pandangan yang engkau silaukan atau engkau gunakan ilmu sihir dan sebagainya", pinta mereka.
Setelah kafilah niaga dari Syam menginjak tanah suci Makkah, mereka adakan pertemuan dan bertanya, "Apakah tuan-tuan menyaksikan bulan yang terbelah dua?"
"Ya", jawab mereka tegas.
Kenyataan ini masih tidak sanggup meluluhkan hati masyarakat Makkah, bahkan mereka berkata dengan lantang.
"Kita telah terpedaya oleh permainan sihir Muhammad!" Tentang sikap mereka, Allah berfirman dalam Al Quran surat Al Qamar:
"Dan jika mereka (orang - orang musyrik) melihat suatu tanda (mukjizat) mereka berpaling dan berkata, "Ini adalah sihir yang terus menerus."
Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya..
Begitulah gambaran hati yang tidak disinari pelita hidayah.
Naudzu billah..
Sumber : Catatan Wong Ndeso