Gus Mus : Tak Ada Umat Nabi Muhammad Sengaja Menghina Nabinya Sendiri

Pengasuh Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menegaskan bahwa tidak ada orang Muslim, umat Nabi Muhammad yang dengan maksud sengaja menghina Nabinya sendiri.

Gus Mus mengimbau dengan tegas kepada seluruh elemen masyarakat di Indonesia agar tidak berlaku bodoh serta jangan mudah dibodohi oleh setan kebencian. “Jangan bodoh. Jangan mau dibodohi oleh Setan Kebencian.

Tidak ada orang Muslim, umat Nabi Muhammad SAW sengaja menghina Nabinya sendiri,” tegas Gus Mus, Sabtu (7/12) melalui akun instagramnya, @s.kakung.

Umat Nabi Muhammad
www.instagram.com/s.kakung


Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut menegaskan pernyataan bahwa tak mungkin ada seorang Muslim sengaja menghina Nabinya sendiri apalagi yang sehari-harinya melakukan dakwah menyampaikan sabda Nabi Muhammad.

Gus Mus kembali menegaskan kepada masyarakat terutama di media sosial agar tetap menjaga akal sehat terhadap setan kebencian dan iblis adu domba. “Jaga akal sehat. Jangan tunduk pada Setan Kebencian dan Iblis Adu domba,” tegasnya.

Dalam postingan di instagramnya itu, Gus Mus menyertakan ilustrasi sebuah kaligrafi karyanya yang menyebutkan Sabda Rasulullah, yang artinya :

“Janganlah kalian saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling membelakangi, dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya, menelantarkannya, mendustainya, dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (Nabi sembari menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim haram darahnya bagi Muslim yang lain, demikian juga harta, dan kehormatannya

Pernyataan tegas Gus Mus tersebut mengemuka ketika munculnya narasi-narasi provokatif tentang polemik penghinaan terhadap Rasulullah SAW yang dituduhkan kepada KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq). Pernyataan Gus Mus juga diharapkan bisa mencegah perselisihan lebih jauh yang dapat mmemunculkan konflik horisontal antar-saudara sebangsa dan setanah air.