Nasehat Habib Ahmad bin Jindan untuk Perdamaian, Wajib Baca


Kota Santri, Nasihat yang tulus dari Habib Ahmad bin Jindan mengenai sifat kaum Sholih dan kaum Arifin.

Allah tidak melihat bentuk fisiknya seseorang. Diantara adabnya mereka kaum para solihin sebelum kita itu adalah menjaga pandangan-pandangan dari hal yang tidak perlu.

Akhlak mereka itu semua demen ngedamain antara satu muslim dengan yang lain. Itu kerjaan mereka ga ada yang lain. Kerjaan orang-orang soleh sebelum kita itu ngedamein (damai) orang-orang yang berselisih bukan memprovokasi bikin ribut bikin rusuh bukan itu.

Ga peduli mau siapapun yang ada dihadapannya mau penguasa mau pemimpin mau pejabat. Mau orang tukang maksiat mau muslim mau kafir, tugasnya kaum Solihin kita ini dari dulu sampe sekarang mendamaikan setiap pihak yang bertikai.

Ane (Habib Ahmad) mau tanya kita ini enakan hidup damai apa ribut???
Orang gilaaaa.... Orang gilaaaa.... yang lebih memilih hidup ribut, rusuh dibanding hidup damai.
Agama apa tuh yang ngajak orang hidup ribut??? dibanding hidup damai !!!?? anda mau yang mana??

Wallahi... anda orang yang ga punya akal. Anda yang menganut Agama seperti ini.
Agama aneh ini lebih memilih keributan kerusuhan dibandingkan kedamaian, darimana itu. Jadi heran kita.

Kita liat orang tua kita dahulu Habib Ali Alhabsi, Habib Ahmad bin Hasan, Habib Abdullah bin Husen bin Tohir, siapa lagi yang mau kita sebutin? Siapa lagi...

Tidak ada seorangpun dari mereka, tidak adapun seorang dari meleka melainkan kesibukannya adalah mendamaikan tiap pihak yang berselisih.

Taukah kalian tugas para Munsib di Yaman Hadromaut, tugas mereka adalah mendamaikan semuanya. Terkadang mengeluarkan uang bermilyar-milyar untuk mendamaikan dua orang yang berselisih. Ga ada yang namanya provokasi atau Kerusuhan.

Para pendakwah Habib Ali Alhabsi, Habib Salim Jindan, Habib Ali bin Husain, Para Wali Songo mereka semua mendamaikan kekacauan. 

Habib Utsman bin Yahya yang kita semua bangga dengan beliau. Tugas beliau mendamaikan…... Subhanalah.......

Beliau mendamaikan pribumi dengan Belanda. Demi damai beliau mengorbankan nama besar beliau. Untuk mendamaikan ga peduli dibilang antek penjajah, antek Belanda belau ga perduli, cari ketentraman jangan sampe darah tertumpahkan.

Ini jalan mereka. Jalan mereka yang mencari Allah. Ini warisan dari orang tua kita, ngedamein orang jangan kita bikin ribut rusuh memperkeruh keadaan.

Bimbing dengan kelembutan kejalan Allah.
Tau ga selain mendamaikan orang bertikai, orang tua kita para solihin itu dulu kerjaannya tutup mata dari mencari kekurangan orang lain. Ga kaya jaman sekarang kesalahan dikorek dicari dibeberin. Nih daftar kesalahan si Fulan di share di medsos dah.

Bingung kita liat ini bingung....
Kadang kita bingung sendiri ,orang yang menshare kejelekan itu adalah orang yang alim. Pakeannya islami, berilmu. Menyebarkan ini atas nama Islam atan nama Rahmatan lil alamin. Inikah Islaaaam????

Zaman sekarang, zaman ini atas nama Islam orang membeberkan kesalahan, entah Ulama, Pemimpin Penguasa, Rakyat, mau dia siapa pun...
Haroomm.......
Haroooooommm......
Wallahi harommmm... ini semua dibeberkan atas nama islam, atas nama ilmu.

Tau ga yang bikin umat islam acur itu islam sendiri. Kita sendiri bukan orang lain bukan penistaan dari kaum kafir. Nabi bilang gitu. Mereka ga mampu hancurkan kita.

Makanya selalu saya ulang2 cerita ini. Syaikh Said Ramadhan Buti. Saya ga tau ini islam yang kita bela saat ini apakah islam yang sama yang dibela para sahabat.

Ini kitab Imam Syaroni. Sifat para aulia, ulama, solihin. Tutup mata dari kesalahan / kejelekan orang lain.

Ini engga dari mana ini islam datangnya. Masya Allah.....
Tutupin kesalahan orang lain kejelekannya. Takutnya Allah nanti ngebuka aib kita. Ente ga takut???
ini yang bilang Annabiy saw. Bukan ane.

“Siapa yang mengorek-ngorek kesalahan saudaranya maka niscaya Allah akan mengorek kesalahannya”.

“Dan barangsiapa yang udah dikorek kesalahannya makan Allah akan mempermalukannya walaupun sembunyi di dalam rumanya di dalam kamarnya.

Ente liat sendiri keadaan sekarang. Yang bikin heran ga ambil pelajaran dari beginian.
Tau kaya apa?? Nih cerita ada orang jahat di jaman tabiin penguasa zolim namanya Hajaj bin yusuf Asagofi, tuh dia orang zolim dan kejam. Lawannya dia itu para sahabat. Sampe demi kekuasaan dihalalkan segala cara.

Dan diantara musuh dia adalah Sahabat Abdullah bin Zubair.
Abdullah bin Zubair dikepung dan masuk Masjid masuk Masjidil Harom di Kabah.
Hajaj ga peduli dia lempar tuh meriam ke arah Masjidil Harom sampe bagian Kabah ancur kena meriam.
Apa yang terjadi setelah ini. Petir nyamber tuh meriam. Prajurit-prajuritnya ketakutan. Para prajurit takut. Kata Hajaj malah Allah itu mendukung kita. Karena zaman dulu seperti itu. Inilah kesesatan
Hukuman Allah di balikan demi kepentingan politik olehnya.

Kita ga berkaca pada kaum solihin sebelum kita? Tutup mata dari aib orang. Tutupin kesalahan orang. Bagusin....
Bagusin...... ada yang jelek bagusin dibimbing biar jadi bagus. Bukan melampiaskan dendam.
Itu bukan ajaran islam.

Orang barat ga gini. Kita begini pake nama Islam lagi... Apa yang kita tawarkan untuk barat? Keadaan kita memalukan. Ancur kita kalo ga mau memperbaiki diri.

Nihhh....... lanjutan..... dan diantara bentuk adab kaum solihin akhlak mereka, Mereka tidak mencaci maki penguasa meskipun zolim.

Nih liat. Ajaran kaum solihin. Yang lain, sekarang dari mana ?
Al-Qur'an dinistakan oleh kita sendiri.
Ni bukan ucapan saya. Ni ucapan beliau Syaikh Syaroni. Mewakili seluruh ulama. Awliya. Sifat mereka para awliya tidak mencaci maki. Mereka memberikan nasihat dengan cara terbaik.
Caci maki ga ada dari jaman dulu. Kita bingung....
Hadits Nabi afdolu zihad..... (awmakol) sebaik2 jihad ucapan yang haq dihadapan penguasa yang zolim. Tanya periwayatnya siapa???? dia ga tau. Belajar hadir dulu yang bener, itu satu.

Yang kedua. Ada orang dibenakknya kosong. Denger hadits Nabi dia terima dengan baik dia sampaikan jalankan dengan baik ituuuuu yang bener.

Ada orang udah pinter. Udah banyak hadits dikepalanya. Dapat hadits Nabi dicocokan dengan yang sesuai dengan egonya.... ni orang zaman sekarang.
Tau ga Nabi bilang apa. Ucapakan hak kebenaran bukan cacian makian . Bukan dendam.
Hadist nabi diperkosa oleh mereka. Dinistakan.

Penyampaian terhadap penguasa yang zolim ada caranya. Apakah Nabi pake demo ??? tidakkkk.
Kalo kita menyampaikan kebenaran dengan cara tidak benar akan menjadi bumerang untuk kita.
Zaman orde baru zaman pak harto. Kita semua tau zaman itu keras. Yang ngomong keras hilang. Liat. Saya dapet contoh dari saya punya orang tua. Habib Muhammad bin Ali Alhabsi Kwitang. Beliau korbankan nama baik beliau. Untuk dekat dengan penguasa. Untuk menyampaikan kebenaran dengan benar.

Hidayah bukan ditangan kita. Tugas kita menyampaikan dengan aturan yang diajarkan Nabi. Dengar atau tidak bukan urusan kita.

Ni yang mau saya (Habib Ahmad Jindan) ingatkan.

Mudah mudahan Allah bimbing kita....

Sumber Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=MJJiowIMDvk

Allahuma sholi 'ala sayidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'alihiwa shohbihi wa salim.