Jokowi : Soal FDS Yang Selama Ini Sekolah 6 Hari Silahkan Lanjutkan


Presiden Joko Widodo menegaskan kepada semua pihak tidak perlu khawatir soal wacana lima hari sekolah atau full day school (FDS). Jokowi mempersilakan sekolah yang telah menerapkan wacana itu untuk dilanjutkan.

"Untuk kedua kalinya saya tegaskan. Tak perlu risau soal wacana lima hari sekolah (full day school). Yang selama ini bersekolah enam hari dalam seminggu, silakan lanjutkan," kata Jokowi dalam laman Facebooknya, Senin (14/8/2017). 

Bagi sekolah yang belum menerapkan wacana full day school, Jokowi mengatakan tidak perlu mengubahnya sampai lima hari. 

"Tidak perlu berubah sampai lima hari. Begitu juga yang sudah menerapkan lima hari sekolah. Kalau memang diinginkan oleh semua pihak, diinginkan masyarakat dan ulama, ya silakan," ujar Jokowi. 
Sebelumnya, ada pro dan kontra dari sejumlah pihak terkait pelaksanaan sekolah lima hari. Seperti yang disuarakan oleh Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU). 

NU menegaskan tidak mau berkompromi dengan pemerintah soal sekolah lima hari yang Perpresnya sedang disusun. PBNU meminta pemerintah mencabut Peraturan Menteri (Permen) Dikbud soal sekolah 5 hari itu.

"Kami PBNU menolak keras, tidak ada kompromi, tidak ada dialog. Yang penting pemerintah mencabut permen sekolah lima hari," ujar Ketua PNBU Said Aqil Siroj di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sendiri menjelaskan, kebijakan sekolah lima hari yang sekarang ramai dibicarakan disebutkan sebagai upaya untuk memperkuat pendidikan keluarga. Orang tua dan anak diharapkan memiliki banyak waktu luang berinteraksi dengan anaknya pada Sabtu dan Minggu.

"Sabtu libur sangat pas buat keluarga karena mereka punya waktu berkumpul. Tentunya manfaatnya ada interaksi komunikasi yang baik antara orang tua dan anak," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga Kemdikbud Sukirman dalam keterangan tertulisnya.